Rabu, 29 Oktober 2014

PENGARUH KEMISKINAN TERHADAP MUTU PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu bangsa. Dengan bekal pendidikan, suatu bangsa dapat bangkit dari keterpurukannya dan mencapai kejayaannya. Namun, tidak semua orang indonesia mau dan mapu mengenyam bangku sekolah.

            Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam dan lingkungannya. Pendidikan sangat penting bagi setiap anak bangsa, karena dengan ilmu yang didapatnya, seorang anak mampu mepertahankan hidupnya.
            Kemiskinan menjadi fokus perhatian bagi pemerintah indonesia. Masalah kemiskinan di negara ini selalu bersamaan dengan masalah laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan pengangguran, ketimpangan sosial dalam distribusi pendapatan nasional maupun pembangunan, dan pendidikan yang menjadi modal utama untuk dapat bersaing didunia kerja dewasa ini. Di zaman sekarang untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas maka perlu diimbangi dengan biaya. Sehinggga masyarakat yang berekonomi lemah tidak mampu untuk membayarnya. Akibatnya, pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki dibawah standar. Bahkan banyak anak-anak yang tidak sekolahdan putus sekolah karena kemiskinan.



BAB II
RUMUSAN MASALAH


2.1       Bagaimana Dampak Kemiskinan terhadap Mutu Pendidikan di Indonesia ?
2.2       Apa Faktor Penyebab Terjadinya kKemiskinan di Indonesia ?
2.3       Bagaimana Cara Pemerintah Mengatasi Masalah Kemiskinan di Indonesia ?
2.4       Bagaimana Cara Pemerintah M engatasi Pendidikan yang Kurang Bermutu ?






BAB III
PEMBAHASAN

3.1       Dampak Kemiskina terhadap Mutu Pendidikan di Indonesia
            Bagi bangsa yang ingin maju, pendidikan merupakan sebuah kebutuhan. Sebagian besar keadaan sosial ekonomi masyarakat kita tergolong tidak mampu, dengan kata lain, mereka masih dililit predikat miskin.kini kita melihat, hampir semua jenjang sekolah negeri sudah menjadi lembaga komersialisasi karena yang berbicara tidak lagi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh kurikuler, tetapi justru besarnya biaya untuk masuk sekolah dasar. Jika untuk masuk sekolah dasar ditentukan oleh umur, maka seorang anak yang sudah berumur 7 tahun atau lebih wajib diterima sebagai murid sekolah dasar. Ini adalah ketentuan yang tidak boleh ditawar karena ketentuan untuk masuk sekolahdasar adalah berdasarkan umu. Nyatanya, pelaksanaan wajib belajar dihalang-halangi, karena untuk masuk sekolah dasar pun kini harus membayar mahal sehingga msyarakat miskin tidak mungkin dapat membayarnya. Bagi  masyarakat yang kaya atau orang tua yang kaya, anakny akan dapat bersekolah di sekolah negeri, sedangkan yang miskin akan gagal dan tidak bersekolah.
            Untuk masuk kesekolah swasta, masyarakat miskin tidak mungkin mampu membayarnya. Akibatnya,  banyak anak bangsa yang tidak akan memperoleh kesempatan pendidikan. Sungguh satu hal yang ironis. Sebab pada negara yang sudah 60 tahun usianya ini, banyak anak bangsanya yang menjadi buta huruf karena dililit kemiskinan di negeri ini akan terpuruk karena kualitas sumber daya manusianya tidak mampu bersaing dengan negara-negara yang lain.
Dengan demikian dan dibekali ilmu pengetahuan, seorang warga negara akan memiliki harga diri, dapat menambah wawasan, sehingga ia menjadi warga negara yang tidak picik, mampu menerima pembaruan, dan meningkatkan kemampuannya.  Apabila praktik-praktik pungutan yang diadakan di sekolah-sekolah tetap dibiarkan dan tidak diterbitkan, maka akan bertambah banyaklah deretan anak-anak yang tidak bersekolah karena tidak mampu. Dan hanya anak orang kaya saja yang akan memperoleh pendidikan dari tingkat terbawah sampai ke tingkat yang tinggi. Akibat dari itu semua, negeri ini akan dihuni golongan kaya dan terdidik yang akan membentuk kelas tersendiri dalam masyarakat.
Disisi lain pihak akan terdapat keluarga miskin dan tidak terdidik yang merupakan golongan terbesardi negeri ini. Jika itu terjadi, alangkah rusaknya struktur masyarakat di negeri ini, yang berakibat terjadinya kesenjangan sosial yang tidak kita inginkan. Anehnya, kejadian-kejadian itu justru terjadi di era otonomi daerah, yang seharusnya ada perubahan  mampu menuju kebaikan dalam pelaksanaan proses pendidikan.
            Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Namun, biaya yang mahal justru sangat menghambat berkembangnya pendidikan di indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat indonesia termasuk rendah, atau dengan kata lain masih banyak orang miskin di negara indonesia yang menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yang mereka terima.
            Dampak kemisikina terhadap pendidikan sangat besar. Jika kemiskinan tidak segera diatasi maka untuk mencapai pendidikan yang bermutu sangat sulit, karena di zaman yang modern seperti sekarang ini persaingan sangat ketat, segala sesuatu membutuhkan sumber daya yang berkualitas dan mampu bersaing. Jika tidak maka akan  sulit. Bagi masyarakat yang mampu mungkin tidak maslah, karena karena mereka memiliki cukup materi untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan denagn berbagai jalan salah satunya dengan kursus.
            Semua warga negara memiliki hak yang sama yaitu berhak untuk menuntut ilmu. Tetapi karena kemisikinan hak tersebut kemudian terabaikan. Lebih ironis lagi, banyak anak-anak yang rela bekerja untuk membantu orang tuanya sehingga waktu belajar mereka habis digunakan untuk bekerja.

3.2     Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan di Indonesia
            Dalam suatu negara, pastilah terdapat tantangan besar didalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu tantangan tersebut adalah kemiskinan. Di indonesia, terdapat begitu banyak masyarakat yang terjerat dalam kemiskinan. Semua akibat tentunya ada sebabnya. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskina antara lain :
a.       Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah
b.      Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif
c.       Apatis dan anti hal-hal baru
d.      Mentalis dan etos kerja yang kurang baik
e.       Keadaan alam yang kurang mendukung
f.       Keterisoliran secara geografis dari pusat
g.      Tiadanya potensi atau produk andalan
h.      Rendahnya tingkat kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan pendidikan yang bermutu. Jadi, kemisikinan  merupakan keadaan diamana tidak adanya materi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa faktor lain yang menyebabkan kemisikinan :
a.       Semakin meningkatnya jumalah penduduk, sementara lapangan kerja yang tersedia sangat minim
Melekatnya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai sehingga menciptakan pengangguran, dan dari pengangguran tersebut terciptalah kemiskinan.
b.      Tidak meratanya pendidikan
Pendidikan yang tidak merata terutama di daerah terpencil memberikan peran yang cukup besar dalam menambah angka kemiskinan, pendidikan selama ini lebih mengutamakan din kota-kota besar, sehingga hanya masyarakat kota saja yang memiliki pendidikan yang cukup. Sedangkan masyrakat dipelosok tetap dibayang-bayangi oleh kemiskinan.
c.       Banyaknya pejabat yang melakukan tindakan korupsi
Tindakan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat yang tidak bertanggung jawab hanya memikirkan pribadi tanpa memikirkan orang-orang yang dirugikan. Jumlah uang dikorupsi oleh para kuoruptor sudah tidak terhitung lagi dan telah merugikan negara. Seharuysnya uang tersebut digunakan untuk biaya menguragi kemiskinan.

3.3       Cara Pemerintah mengatasi kemskinan di Indonesia
            Kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan perlu diatasi dengan melibatkan peran serta banyak pihak. Dari sekian banyak strategi mengenbtaskan kemiskinan, pendekatan sosial enterpreneurship yang bertumpu pada semangat kewirausahaan untuk tujuan-tujuan perubahan sosial, kini semakin banyak digunakan karena dianggap mampu memberikan hasil yang optimal. Kemiskinan imbul karena ada sebagian masyarakat yang belum ikut serta dalam pembangunan sehingga belum dapat menikmati hasil-hasil serta dalam pembangunan belum merata dan belum seimbang.
            Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan kemiskinan sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum pemerintah sendiri dalam programnya adalah program pembanguna yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan perluasan lapang kerja.
            Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar. Namun, dalam kenyataannya, program yang dijalankan pemerintah belum mampun menyentuh pokok yang menimbulkan maslah kemiskinan ini. Ada beberapa program permerintah yang sudah dijalankan dan dimaksudkan sebagai solusi untuk mengatasi maslaah kemiskinan. Seperti diantaranya adalah program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas. Selain itu juga ada pelaksanaan bantuan dibidang kesehatan yaitu jaminan kesehatan masyarakat atau jamkesmas. Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengangguran angka kemiskinan. Baik ada atau tidak ada masalah kemiskinan di indonesia, negara wajib menyediakan jaminan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamnatakan oleh-oleh Undang-undang Dasar 1945. Sedangkan dampak dari kemiskinan itu sendiri, yaitu :
a.       Pengangguran
Banyak masyarkat indonesia yang tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Karena itu mereka tidak memiliki penghasilan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Sehinggga, akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata.
b.      Kekerasan
Kekeerasan ini merupakan efek dari pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena seseorang tidak mampu lagi mencarui nafkah melalui ajaln yang benar. Ketika tidak ada lagi ajminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga kelangsungan hidupnya, maka jalan pintas pun dapat dilakukannya. Misalnya merampok, mendorong, mencuri atau menipu.
c.       Pendidikan
Mahalnya pendidikaan membuat masyrakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidkan. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Tingginya tingkat putus sekolah berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang.
d.      Kesehatan
Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta menerapkan tarif atau ongkos pengobatan yang baiyanya sangat mahal. Mereka kehilangan hak untuk mendapat fasilitas kesehatan karena mereka tidak mempunyai dana untuk membayar.

Selain cara-cara diatas kemiskinan  juga dapat diastasi dengan cara sebagai berikut :
1.      Bantuan kemiskinan
Yaitu membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyrakat eropa sejak zaman pertengahan.
2.      Bantuan terhadap keadaan individu
Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskinj berdasarkan perseorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja dan lain-lain
3.      Persiapan bagi yang lemah
Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang msikin, banyak yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang  miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.

3.4                Cara Pemerintah Mengatasi Pendidikan yang Kurang Bermutu
Upaya meningkatkan mutun ini menjadi penting dalam rangka menjawab berbagai tantangan terutama globalisasi, kemajuan ilmu penegtahuan dan teknologi serta pergerakan tenaga ahli yang sangat masif. Maka persaingan antar bangsa pun berlangsung sengit dan intensif sehingga menuntut lembaga pendidikan untuk mampu melahirkan output pendidikan yang berkualitas, memiliki keahlian kompetensi profesional yang siap menghadapi kompetisi global.
Beberapa upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan tantangan terbesar yang harus segera dilakukan oleh pemerintah. Upaya yang sedang dilakukan yaitu :
a.       Sertifikasi
Yaitu  proses pemberian sertifikasi pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Aertifikat pendidik adalah sertifikat yang ditandatangani oleh PT penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.
b.      Akreditasi
Akreditasi sekolah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan dan jalur pendidikan. Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi berbagai macam masalah kemiskinan, yaitu :
1.      Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan kondisi yang dimaksudkan antara lain adalah suasana politik yang tentram, ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang.
2.      Kebijaksanaan langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan pada peningkatan peran serta dan produktifitas sumber daya manusia, khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang pangan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan-pengembangan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian masyarakat yang yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberikan peluang bagi penduduk miskin melakukan kegiatan sosial ekonomi yang dapat memberikan pendapatan yang memadai. Pengembangan kegiatan sosial ekonomi rakyat diprioritaskan pada pengembangan kegiatan sosial ekonomi penduduk miskin di desa-desa miskin berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan yang didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih.


Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakat yang bersangkutan pun juga dapat mengatasi kemiskinan di negeri ini, yaitu :
1.      Usaha individu
Pada lazimnya seseorang itu dapat mengatasi kemiskinan dirinya dengan cara penerusan pendidikan hinggga ke jenjang yang tinggi.
2.      Penyedekahan
Penyedekahan merupakan satu cara yang baik untuk membantu golongan miskin dalam masyarakat. Tetapi ia tidak dapat mengatasoi masalah kemskinan secara keseluruhan.
3.      Pembangunan ekonomi
Pembnangunan ekonomi dengan cara penambahan berang-barang dan penghidmatan yang ditawarkan dalam pasaran di sebuah negara. Pembangunan ekonomi merupakan cara yang paling berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Tetapi ia harus disertai dengan penagihan pendapatan yang adil dalam masyarakat.
4.      Pembangunan masyarakat
5.      Pasaran bebas
Beberapa penerapan pola peningkatan mutu di indonesia telah banyak dilakukan, namun masih belum dapat secara langsung memberikan efek perbaikan mutu tersebut. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pedidikan, salah satu upayanya adalah dengan merubah atau memperbaiki kurikulum beberapa proyek peningkatan, diantaranya :
1.      Proyek MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah)
2.      Proyek Perpustakaan
3.      Proyek BOMM (Proyek Bantuan Meningkatkan Manajemen Mutu)
4.      Proyek BIS (Bantuan Imbal Swadaya)
5.      Proyek peningkatan Mutu Guru
6.      Proyek pengadaan Buku Paket
7.      Proyek DBL (Dana Bantuan Lngsung)
8.      BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
9.      BKM (Bantuan Khusus Murid)





BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kemiskinan merupakan masalah yang sangat rumit dan memberikan dampak keberbagai bidang terutama pendidikan. Berbagai cara yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan. Muai dari pemberian BLT bagi masyarakat ekonoimi lemah, pendidikan gratis, perbaikan dan perkembangan kampung. Namun, pada kemnyataannya angka kemiskinan tetap tinggi. Faktor kemiskinan diantaranya meningkatkan jumlah penduduk yang tidak disertai dengan kualitas sumber daya manusia, tidak meratanya pendidikan, serta banyaknya pejabat negara yang melakukan tindakan korupsi.
            Dampak kemiskinan terhadap dunia pendidikan salah satuynya banyaknya anak-anak yang tidak sekolah dan putus sekolah karena tidak adanya biaya. Sosial yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan diantaranya dengan menyamaratakan pendidikan disemua wilayah termasuk didaerah-daerah yang terpencil, menciptakan lapangan kerja, meberikan bantuan berupa modal usaha kepada masyarakat yang berekonomi lemah, serta memberantas korupsi.
           

           

2 komentar: